Hmm yang satu ini cocok sekali dengan value Exsight yaa, Aplikasi Open-Source. Aplikasi Open-Source ini banyak bertebaran di sekeliling kita, namun kita masih bingung dan sering salah mengartikan. Bahkan di beberapa kasus, kita lebih memilih membeli aplikasi berbayar yang kegunaannya bisa diakomodir memakai Aplikasi Open-Source. Lebih buruk lagi, alih alih membeli lisensi aplikasi berbayar tersebut kita malah membajak/crack aplikasi tersebut.
“Mengenalkan dan membumikan Aplikasi Open-Source adalah salah satu langkah nyata Exsight untuk mewujudkan visinya”
Founder Exsight
Tentang Istilah Open-Source
Istilah Open-Source mengacu pada sesuatu yang dapat dimodifikasi dan dibagikan/share oleh setiap orang karena desainnya memang dirancang agar dapat diakses secara umum. Lebih luas lagi, istilah Open-Source sering juga dipakai pada suatu projek dan produk yang desainnya tersedia secara publik, dan setiap orang bisa mengembangkannya sendiri.
Aplikasi Open-Source
Aplikasi Open-Source adalah Aplikasi yang source code (kode sumber) nya tersedia untuk umum, dan setiap orang bisa mengakses dan memodifikasinya untuk kegunaanya masing-masing. Aplikasi Open-Source akhir-akhir ini semakin berkembang seiring tambah menjamurnya paham “kebebasan dalam menggunakan aplikasi”, maksudnya setiap orang bebas memodifikasi aplikasi agar sesuai dengan selera dan kebutuhannya, dan tidak hanya terpaku pada buatan yang telah dirancang oleh perusahaan pembuat aplikasi.
Keberadaan Open-Source semakin bertebaran di sekitar kita dan tersedia untuk beragam kebutuhan. Mulai dari Desain, Analisis Data, Operating System, dan lain – lain. Fokus bahasan ini tidak kita bahas disini karena terlalu luas yaa.
Dalam dunia analisis data dan statistik, aplikasi Open-Source yang terkenal adalah R dan Python. Keduanya semakin terkenal dan luas penggunaanya seiring bertambah populernya Data Science. Kedua aplikasi ini juga turut dikenalkan Exsight kepada masyarakat luas. Oiya, jika kamu tertarik dengan aplikasi Python dan belum tau cara menginstalnya, kamu bisa baca artikel kami di sini
Perbedaan Aplikasi Open-Source dan Aplikasi Lainnya
Pada aplikasi lainnya, atau kita sebut “Close-Source”, source code (Kode Sumber) hanya boleh diakses oleh pembuat aplikasi tersebut. Contoh pada aplikasi Microsoft Office. Sedangkan pada Aplikasi Open-Source, kode sumber sengaja dipublikasi untuk siapapun yang ingin memahami, mengedit sesuai kebutuhan, membagikannya, atau untuk hanya sekadar melihat – lihat.
Apakah Aplikasi Open-Source GRATIS ?
Kembali pada definisi Open-Source, bahwa kode sumber (source code) nya dapat diakses secara legal dan boleh untuk dikembangkan sendiri. Tidak semua aplikasi Open-Source gratis, ada beberapa yang release source-code nya berbayar.
Namun demikian, kebanyakan aplikasi Open-Source adalah GRATIS, dan kita bebas menggunakannya selagi mencantumkan kontributor Aplikasi dan Library tersebut. Pengembang aplikasi Open-Source seperti ini bisa memperoleh keuntungan dari segi layanan pendampingan, hosting, atau yang lainnya.
Salah satu contohnya adalah ketika kita menggunakan aplikasi R dengan package Shiny untuk membuat aplikasi. Hosting aplikasi tersebut berbayar pada shinyapps.io, walaupun ada opsi gratisnya juga.
Aplikasi Open-Source dalam Analisis Data
Aplikasi Open-Source dalam Analisis Data ada banyak, yang terkenal dan paling sering kami kampanyekan adalah penggunaan R dan Python. Keduanya mumpuni bahkan untuk melampaui aplikasi yang berbayar.
Masih Mau Cracking Aplikasi ?
Gimana sobb, mari tinggalkan kebiasaan cracking aplikasi yaa. Beralih ke Open-Source !
Baca Juga : Kesalahpahaman tentang Aplikasi Open Source
Yapp, itu dia sekilas penjelasan mengenai Aplikasi Open-Source. Masih banyak yang ingin kami share terkait aplikasi Open-Source; kesalahpahaman tentang nya, macam – macam jenisnya, dan lain sebagainya. Semoga bisa bertemu di artikel – artikel lainnya.