Hai hai sobat Exsight! Pada artikel kali ini kita akan membahas terkait metode sampling. Namun, sebelum kita bahas lebih lanjut, tahukah kalian apa hal yang paling esensial yang dibutuhkan dalam suatu penelitian? Jawabannya yaitu DATA. Pengumpulan data dapat dilakukan secara sensus maupun sampling. Perbedaan mendasar dari sensus dan sampling yaitu:
- Sensus : Pengumpulan data dengan cara menghitung seluruh anggota populasi, dimana data didapatkan dengan cara sensus sangat akurat karena perhitungan objek dilakukan secara langsung dan keseluruhan.
- Sampling : Pengumpulan data dengan mengambil sebagian sampel dari suatu populasi yang mewakili atau representatif dengan populasinya.
Namun beberapa peneliti seringkali lebih memilih untuk menggunakan metode sampling dibandingkan sensus dikarenakan sampling lebih menghemat biaya serta waktu. Maka dari itu, pada artikel ini kita akan berfokus membahas 9 jenis metode sampling pada penelitian yang secara umum dibedakan atas probability sampling dan non probability sampling
Jenis-Jenis Metode Sampling
Secara umum jenis-jenis metode sampling dibedakan menjadi 2 bagian utama, yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling.
A. Probability Sampling
Probability Sampling merupakan suatu metode sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, dipilih secara acak menggunakan teori probabilitas.
Lalu kapan kita harus menggunakan probability sampling?
– Ketika ingin meminimalisir bias pada hasil sampling
– Ketika populasi berukuran sangat besar dan beragam
– Ketika ingin mendapatkan hasil sampling yang akurat.
Selanjutnya Probability sampling dapat dibedakan lagi menjadi berbagai jenis yaitu:
1. Simple Random Sampling
Simple Random Sampling merupakan metode sampling probability dimana setiap anggota populasi memiliki peluang atau probabilitas yang sama untuk terpilih sebagai sampel, adapun pemilihan sampel dilakukan secara random atau acak serta dilakukan pada populasi dengan anggota yang homogen (sejenis).
2. Systematic Sampling
Systematic Sampling merupakan metode probability sampling dimana setiap anggota populasi penelitian telah terdaftar sebelumnya, kemudian pemilihan sampel dari anggota populasi dilakukan secara sistematis pada interval (jarak) tertentu yang sama.
3. Stratified Sampling
Stratified Sampling adalah metode probability sampling yang dimana setiap anggota populasi akan dibagi dalam kelompok-kelompok yang homogen (kelompok disebut juga strata), selanjutnya dari tiap strata akan dipilih sampel secara random. Sebagai catatan, untuk tiap strata berisi anggota yang saling homogen (sejenis), sedangkan antar strata bersifat saling heterogen (tidak sejenis).
4. Cluster Sampling
Cluster Sampling adalah metode probability sampling dengan cara setiap anggota populasi terlebih dahulu dikelompokkan dalam berbagai cluster. Berbeda dengan stratified sampling, untuk pengelompokkan pada cluster sampling biasanya berdasarkan kelompok wilayah atau daerah penelitian. Cluster sampling memungkinkan dalam 1 cluster terdapat anggota yang heterogen (beragam), dimana dari tiap cluster nantinya akan dipilih sampel secara random atau acak serta semua anggota cluster yang dipilih termasuk dalam sampel. Adapun metode cluster yang seringkali digunakan oleh beberapa peneliti yaitu cluster 1 tahap maupun cluster 2 tahap.
5. Multistage Sampling
Multistage sampling merupakan metode probability sampling yang dilakukan secara bertingkat baik dua tahap ataupun lebih. Penggunaan metode multistage sampling dapat dilakukan menggunakan metode yang sama ataupun perpaduan dari berbagai metode. Beberapa contoh pengaplikasian multistage sampling diantaranya:
-Tahap 1 dengan cluster sampling, kemudian tahap 2 dengan cluster sampling
-Tahap 1 dengan cluster sampling, kemudian tahap 2 dengan systematic sampling
dan seterusnya.
B. Non Probability Sampling
Penggunaan metode probability sampling terkadang bagi sebagian peneliti dianggap agak sulit dikarenakan kondisi lapangan yang tidak memungkinkan ataupun faktor lain yang sebelumnya telah direncanakan oleh peneliti. Sehingga digunakan teknik pengambilan sampel lainnya, yaitu Non Probability Sampling.
Metode non probability sampling merupakan kebalikan dari probability sampling, dimana sampel dipilih tidak secara acak. Hal tersebut menyebabkan probabilitas sampel untuk dipilih dari suatu populasi tidak diketahui. Beberapa metode non probability sampling yang seringkali digunakan oleh peneliti diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Purposive atau Judgmental Sampling
Metode Purposive atau Judgmental Sampling digunakan apabila peneliti menginginkan sampel yang terpilih memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan kehendak peneliti. Misalnya peneliti memilih beberapa orang responden sebagai sampel, dimana responden yang dipilih harus menguasai bidang tertentu atau ahli (expertise) dengan bidang yang sedang diteliti. Metode ini sering digunakan jika hanya sedikit orang yang memahami serta menguasai bidang yang sedang diteliti.
2. Snowball Sampling
Sesuai dengan namanya, metode Snowball Sampling memiliki prosedur yang serupa dengan analogi “bola salju yang semula berukuran kecil ketika berguling dari ketinggian semakin lama bola salju akan terbentuk sangat besar “. Sehingga pemilihan sampel dengan snowball sampling dilakukan secara berantai dan berurutan dari ukuran sampel yang kecil hingga semakin lama ukuran sampel menjadi besar. Metode sampling ini seringkali digunakan peneliti, ketika peneliti tidak mengetahui dengan pasti informasi terkait jumlah populasi.
3. Accidental Sampling
Metode accidental sampling merupakan metode sampling non probability yang dilakukan secara spontan, dimana penentuan responden dilakukan dengan cara tidak sengaja dan kebetulan bertemu dengan peneliti di tempat konteks penelitian serta responden yang terpilih tidak harus memenuhi karakteristik tertentu untuk menjadi sampel penelitian.
4. Quota Sampling
Metode Quota Sampling adalah metod sampling non probability dimana untuk ukuran sampel, kriterias sampel, dan besar sampel yang akan dipilih telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti menyesuaikan dengan karakteristik yang dibutuhkan pada penelitian.
Referensi
Cochran, W. G. (1977). Sampling Techniques Third Edition. New York: John Wiley & Sons Inc.
Sekian penjelasan terkait Jenis-Jenis Metode Sampling yang seringkali digunakan dalam penelitian. Jika masih ada yang dibingungkan bisa langsung saja ramaikan kolom komentar atau hubungi admin melalui tombol bantuan di kanan bawah. Stay tuned di website https://exsight.id/blog/ agar tidak ketinggalan artikel-artikel menarik lainnya.
Pingback: Wild Life Sampling #1 - Exsight
Pingback: Purposive Sampling #1 - Exsight