Uji Chi-Square Perikanan – Tutorial SPSS (Studi Kasus: Nisbah Kelamin Ikan Layang pada Musim Timur)

DW ADS

Uji chi-square sudah banyak dibahas di artikel Exsight sebelumnya. Pastinya tidak asing dengan artikel-artikel ini kan ya, bisa dipelajari di link ini Chi-square Test: Tutorial SPSS dan Penjelasan dan Langkah Mudah Chi Square di R-Studio. Sudah lengkap bukan?? Ada tutorial dengan software SPSS dan juga R-Studio.

Nah, kali ini kita juga akan membahas uji chi-square, tapi ada yang berbeda loh. Pada artikel kali ini uji chi-square yang dibahas dalam bidang perikanan ya sobat Exsight. Uji chi-square dalam bidang perikanan ini membahas terkait nisbah kelamin ikan layang (Decapterus macrosoma). Fungsi analisis ini untuk mengetahui nisbah kelamin antara ikan jantan dan betina pada setiap waktu pengambilan sampel dan tingkat kematangan gonad (TKG).

Data yang digunakan dalam artikel berdasarkan asumsi (bukan data real) tapi tetap merujuk pada data scientific perikanan. Acuan datanya berasal dari jurnal Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Layang Deles (Decapterus macrosoma BLEEKER, 1841) di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Software yang digunakan untuk uji chi-square kali ini adalah SPSS. Nisbah kelamin dengan menggunakan analisis uji chi-square kerap kali digunakan dalam riset perikanan. Untuk itu, mari kita pelajari tutorial spss uji chi-square nisbah kelamin ikan layang di artikel ini ya sobat Exsight!

Pengertian Chi-Square

Uji Chi-Square (χ²) adalah metode statistik yang digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara dua variabel kategorik. Tujuan utama dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan antara variabel-variabel tersebut. Uji Chi-Square juga bermanfaat dalam menguji perbedaan proporsi antar kelompok atau kategori dalam data yang tidak bersifat numerik. Metode ini sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu seperti biologi, psikologi, dan sosiologi.

Ketentuan Uji Chi-Square:

  • Sampel bersifat independen
  • Jenis data yang dihubungkan: kategorik dengan kategorik

Chi-Square banyak digunakan dalam situasi berikut:

  • Menguji apakah terdapat hubungan signifikan antara dua variabel kategorik.
  • Menguji perbedaan proporsi antara dua atau lebih kelompok.
  • Menguji kesesuaian data observasi dengan distribusi yang diharapkan (uji goodness-of-fit).

Uji Chi-Square biasanya diterapkan pada tabel kontingensi 2×2 untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel kategorik.

Langkah-langkah Umum Uji Chi-Square Hubungan Antar Variabel

Uji Chi-Square juga digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Menetapkan Hipotesis

H0 (Hipotesis Nol): Tidak terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.
H1 (Hipotesis Alternatif): Terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.

2. Menetapkan Tingkat Signifikansi

Biasanya, tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5% atau α = 0.05

3. Menghitung Nilai Statistik Chi-Square

Rumus yang digunakan sama dengan sebelumnya:

 X^{2} = \sum \frac{(O_{i} - E_{i})^{2}}{E_{i}}

4. Menentukan Titik Kritis

Nilai kritis diperoleh dari tabel Chi-Square berdasarkan derajat kebebasan, yang dihitung sebagai:

df=(r−1)(c−1)

di mana r adalah jumlah baris dan c adalah jumlah kolom pada tabel kontingensi.

5. Pengambilan Keputusan

  • Jika χ² hitung ≥ χ² tabel, maka Ho ditolak; terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.
  • Jika χ² hitung < χ² tabel, maka Ho diterima; tidak terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.

Kelebihan dan Kekurangan Uji Chi-Square

Kelebihan:

  • Dapat diterapkan pada variabel kategorik.
  • Mudah diterapkan pada berbagai jenis tabel kontingensi.
  • Berguna dalam mengidentifikasi hubungan atau perbedaan proporsi.

Kekurangan:

  • Tidak dapat digunakan untuk data numerik.
  • Mengasumsikan bahwa data bersifat independen dan memiliki ukuran sampel yang cukup besar.
  • Rentan terhadap masalah jika terdapat frekuensi yang sangat kecil dalam tabel kontingensi.

Studi Kasus: Nisbah Kelamin Ikan Layang

Ikan layang (Decapterus macrosoma) adalah ikan pelagis yang banyak tertangkap di perairan Indonesia, terutama dengan metode tangkap seperti pukat cincin, jaring insang, dan payang. Studi mengenai nisbah kelamin ikan layang penting untuk menjaga populasi ikan ini agar tidak mengalami overfishing.

Sampel ikan layang deles hasil tangkapan nelayan yang bermukim di setiap lokasi tersebut diambil secara acak, dimasukkan ke dalam kotak styrofoam dan diberi es curah. Pengukuran contoh ikan yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan mistar ukur berketelitian 1 mm. Bobot tubuh dan bobot gonad ditimbang dengan menggunakan timbangan digital berketelitian 0.01 g.

Untuk menentukan Jenis kelamin, terlebih dahulu ikan contoh dibedah menggunakan alat bedah (gunting bedah, skalpel dan pinset) kemudian gonadnya diamati. Pengamatan TKG dilakukan secara morfologi dengan menggunakan bantuan lup dan ditentukan berdasarkan modifikasi dari klasifikasi Cassie.

Analisis Nisbah Kelamin

Dengan metode Chi-Square, kita bisa melihat apakah terdapat perbedaan signifikan dalam proporsi nisbah kelamin ikan layang pada musim tertentu, seperti musim timur yang biasanya berlangsung dari Juni hingga Oktober.

Musim timur, ketika terjadi angin kencang dari arah tenggara, memengaruhi kondisi laut dan kelimpahan ikan di berbagai perairan. Pada musim ini, kondisi laut yang lebih dingin dan kaya nutrisi meningkatkan ketersediaan plankton yang menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan kecil seperti ikan layang. Hal ini mengakibatkan peningkatan kelimpahan ikan layang, sehingga penangkapan lebih optimal. Namun, kondisi ini juga menuntut regulasi yang ketat agar sumber daya tidak mengalami penurunan populasi secara drastis.

Langkah-langkah Studi Kasus Nisbah Kelamin Ikan Layang

  1. Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari hasil tangkapan ikan layang selama musim timur (Juni hingga Oktober).
  2. Penentuan Jenis Kelamin: Ikan layang dibedah, dan jenis kelaminnya ditentukan berdasarkan pengamatan morfologi gonad.
  3. Menyusun Hipotesis:
    • H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan dalam nisbah kelamin ikan layang terhadap musim timur.
    • H1: Terdapat perbedaan signifikan dalam nisbah kelamin ikan layang terhadap musim timur.
  4. Menghitung Chi-Square:
    • Akan dikerjakan dengan bantuan software SPSS
  5. Menentukan Nilai Kritis dan Pengambilan Keputusan:
    • Jika nilai Asymp. Sig < 0.05 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara musim timur terhadap nisbah kelamin ikan layang (jenis kelamin dan TKG)
    • Jika nilai Asymp. Sig > 0.05 menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara musim timur terhadap nisbah kelamin ikan layang (jenis kelamin dan TKG)

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat memahami apakah terdapat perbedaan nisbah kelamin ikan layang yang signifikan di perairan tertentu, yang berguna untuk pengelolaan populasi ikan.

Tutorial SPSS – Nisbah Kelamin Ikan Layang

  • Data tersusun minimal 3 kolom yakni waktu/date, sex/jenis kelamin, dan TKG/tingkat kematangan gonad, yang sudah dirapikan pada Excel.
  • “Date_MM” berisikan bulan pengambilan data
  • “Sex” berisikan jenis kelamin, di mana dikategorikan “1” untuk jantan, sedangkan “2” untuk betina
  • “TKG” berisikan tingkat kematangan gonad, dimana dari spesifikasi TKG 1, 2, 3, 4, 5. Data ini tidak dikategorikan seperti pada data “Sex”
  • Buka software SPSS, kemudian pilih tab “Variable View” yang berfungsi untuk menginput data variabel agar dapat muncul di tab “Data View
  • Kita masukkan data variabelnya, pada baris pertama kita tulis “Date“, baris kedua “Sex“, sedangkan pada baris ketiga dituliskan “TKG“. Pada kolom “Name” ini, penulisannya tidak boleh ada spasi. Jika ingin menuliskan secara tepat dengan menambahkan spasi, maka bisa dituliskan pada kolom “Label
  • Pada kolom “Label” bisa dituliskan seperti pada kolom “Name” atau sesuai dengan kebutuhan. Pada kolom ini sudah bebas menuliskan dengan menggunakan spasi
  • Pada data “Sex” yang dikategorikan, isikan pengkategorian pada kolom “Value“, dengan klik titik tiga pada baris “Sex“, nanti akan muncul dialog box “Value Labels” seperti berikut ini:
  • Value = 1
  • Label = Jantan
  • Kemudian klik tombol “Add”
  • Begitu juga dengan value “2” dengan cara yang sama
  • Hasilnya seperti di bawah ini, ketika pada kolom tersebut sudah lengkap value untuk pengkategorian, kemudian klik “OK
  • Pada kolom “Decimals” bisa dituliskan “0” saja, karena pada data hanya menggunakan satuan saja tanpa ada data desimal
  • Copy semua data dari Excel , kecuali judulnya
  • Paste pada tab “Data View
  • Selanjutya mulai analisis chi-square dengan klik Analyze -> Descriptive Statistics -> Crosstabs
  • Variabel dependent / terikat = column
  • Variabel independent / bebas = row
  • Masukkan data-data nya seperti di bawah ini:
  • Date_MM = row
  • Sex dan TKG = column
  • Klik menu “Statistics” kemudian centang pada “Chi-square” dan klik “Continue”, setelah itu klik “OK”
  • Analisis Chi-square sudah selesai, hasilnya dapat dilihat pada window baru *Output1(Document1)

Berikut hasil dari analisis Chi-square

Interpretasi

Terdapat dua hubungan, yakni musim timur terhadap sex/ jenis kelamin ikan layang dan musim timur terhadap TKG ikan layang:

  • Pada hubungan musim timur terhadap sex didapatkan nilai Asymp. Sig = 0.006 pada Pearson Chi-Square (Asymp. Sig < 0.05) yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara musim timur terhadap jenis kelamin ikan layang.
  • Pada hubungan musim timur terhadap TKG didapatkan nilai Asymp. Sig = 0.000 pada Pearson Chi-Square (Asymp. Sig < 0.05) yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara musim timur terhadap TKG ikan layang.
  • Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara musim timur terhadap jenis kelamin dan TKG ikan layang dalam penelitian tersebut

Simpulan

Uji Chi-Square merupakan metode yang kuat untuk menganalisis hubungan antara variabel kategorik dan menguji kesesuaian data observasi dengan distribusi yang diharapkan. Metode ini menawarkan cara yang sederhana namun efektif untuk menguji hipotesis statistik dalam berbagai bidang penelitian. Dengan pemahaman menyeluruh ini, uji Chi-Square dapat menjadi alat analisis yang bermanfaat dalam riset ilmiah maupun dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. Penggunaan data statistik, terutama pada data biologis ikan, membantu dalam memberikan rekomendasi bagi pengelolaan sumber daya yang lebih baik.

Referensi

Dahlan, M. A., Omar, S. B. A., dan Tresnati, J. 2015. Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Layang Deles (Decapterus macrosoma BLEEKER, 1841) di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Torani Journal of Fisheries and Marine Science. Vol 25:1.
Hajaroh, S. dan Raehanah. 2021. Statistik Pendidikan Teori DAN Praktik. Mataram: Sanabil.
Setyanto, A., Sambah, A. B., Widhiastika, D., dan Prayogo, C. 2021. Population structure and biological aspects of lobster (Panulirus spp.) of the Madura Strait landed in Situbondo of East Java, Indonesia. IOP Conference Series Earth and Environmental Science.
Widhiastika, D. 2021. Analisis Sebaran Frekuensi Panjang Karapas dan Hubungan Panjang Berat Lobster (Panulirus spp.) yang Didaratkan di Perairan Utara Jawa Timur. Universitas Brawijaya.

Sekian penjelasan artikel kali ini. Apabila masih ada yang dibingungkan bisa langsung saja ramaikan kolom komentar atau hubungi admin melalui tombol bantuan di kanan bawah. Stay tuned di website https://exsight.id/blog/ agar tidak ketinggalan artikel-artikel menarik lainnya. Bye bye!

Sstt...
Mau Kiriman Artikel Terbaru Exsight
Tanpa Biaya Langganan? ????

Nama Kamu

Email Kamu

Dapatkan Akses Informasi Terupdate Seputar Dunia Data dan Statistika 🙂

Exsight ADS

Leave a Comment

Hubungi Admin
Halo, selamat datang di Exsight! 👋

Hari ini kita ada DISKON 20% untuk semua transaksi. Klaim sekarang!