Tutorial

Web Scraping dengan R: Tutorial Praktis

Hai Sobat Exsight! Selamat datang di artikel kami. Pada sesi kali ini, kita akan memasuki dunia web scraping dengan R, sebuah keterampilan penting di era data-driven saat ini. Web scraping memungkinkan kita untuk mengumpulkan data secara otomatis dan efisien dari berbagai situs web, yang merupakan sumber informasi yang sangat kaya. Dengan memanfaatkan R, bahasa pemrograman yang dikenal luas di kalangan data scientist dan data analis, proses pengambilan data ini menjadi lebih mudah dan terstruktur. R menyediakan berbagai library powerful, salah satunya adalah rvest, yang memungkinkan kita untuk mengekstrak data secara langsung dari halaman web dan mengubahnya menjadi format yang siap untuk dianalisis lebih lanjut.

Dalam artikel Web Scraping dengan R: Panduan Praktis”, kami akan membimbing Anda melalui proses scraping data langkah demi langkah. Mulai dari memahami struktur HTML sebuah halaman, menggunakan library rvest untuk mengekstrak informasi penting, hingga bagaimana membersihkan dan menyimpan data yang diperoleh dalam format yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Dengan semakin bergantungnya dunia pada informasi berbasis web, kemampuan untuk mengekstrak data secara otomatis adalah keterampilan yang sangat berharga. Dengan R dan teknik web scraping ini, kita bisa mengakses data dari berbagai sumber, seperti situs e-commerce, portal berita, atau platform lainnya, yang membuka peluang untuk analisis yang lebih mendalam dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Jadi, mari kita mulai perjalanan ini dan eksplorasi lebih jauh bagaimana web scraping dapat membuka banyak peluang baru dalam analisis data Anda!

Pengertian Web Scraping

Sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu web scraping. Web scraping adalah metode yang digunakan untuk mengambil data tekstual atau informasi lain dari situs web secara otomatis. Proses ini memungkinkan kita untuk mengekstrak konten dari halaman web yang biasanya hanya dapat diakses secara manual. Dengan web scraping, kita bisa mendapatkan berbagai jenis data, seperti teks, gambar, tabel, atau bahkan informasi dinamis yang muncul setelah interaksi pengguna. Metode ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi, mulai dari analisis data, pemantauan harga produk, hingga pengumpulan informasi berita secara real-time.

Penting untuk diingat bahwa meskipun web scraping adalah teknik yang sangat berguna, kita harus selalu memperhatikan aspek legal dan etika. Beberapa situs web mungkin memiliki ketentuan yang membatasi penggunaan scraping, atau bahkan melarangnya sama sekali. Oleh karena itu, sebelum melakukan scraping, pastikan kita mematuhi kebijakan yang ada di situs yang bersangkutan, serta tidak membebani server dengan permintaan yang berlebihan.

Kelebihan Web Scraping

Tentunya, selain memahami pengertian web scraping, kita juga perlu mengetahui kelebihan dari teknik ini agar lebih termotivasi dan memiliki arah yang jelas dalam penggunaannya. Web scraping bukan hanya tentang mengambil data dari situs web, tetapi juga membuka peluang besar untuk mengumpulkan informasi yang lebih terfokus, efisien, dan dapat digunakan untuk analisis yang lebih mendalam. Berikut adalah beberapa kelebihan web scraping:

1. Hemat Biaya
Web scraping lebih ekonomis dibandingkan dengan pengumpulan data secara manual. Selain itu, data yang bermanfaat adalah data yang terkini dan relevan, dan scraping memungkinkan Anda mendapatkan informasi tersebut secara efisien. Dengan scraping, Anda akan mendapatkan dataset yang selalu diperbarui dan sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.

2. Menghemat Waktu
Teknologi web scraping mengotomatisasi proses pengumpulan data, menghilangkan kebutuhan untuk mencari data secara manual di halaman web. Daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk menelusuri informasi, web scraping memungkinkan Anda menghemat waktu dan tenaga. Waktu yang tersisa bisa digunakan untuk aktivitas lain yang lebih produktif.

3. Data Akurat dan Terkini
Web scraping menjamin akses terhadap data yang akurat dan terbaru. Misalnya, Anda dapat memantau perubahan harga kompetitor atau mengumpulkan data prospek di industri Anda. Selain itu, scraping membantu Anda mengidentifikasi tren dan memprediksi inovasi masa depan, menjadikannya alat yang sangat berguna di pasar yang berubah dengan cepat.

4. Membantu Pengambilan Keputusan
Mengambil keputusan bisa menjadi tantangan, tetapi memiliki data terkini dan kemampuan untuk melacak perubahan dari waktu ke waktu dapat mempermudah proses tersebut. Scraping memungkinkan pengumpulan data penting dan pengorganisasian informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

5. Kustomisasi dan Fleksibilitas
Alat web scraping sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda. Anda dapat mengatur alat ini untuk mengekstrak data yang sesuai dengan proyek atau tugas tertentu, sehingga efisien dan tidak membuang waktu.

6. Skalabilitas
Salah satu keunggulan utama web scraping adalah skalabilitasnya. Baik untuk proyek kecil maupun besar, alat scraping dapat dengan mudah menyesuaikan ukuran dan kebutuhan proyek Anda, bahkan ketika proyek Anda berkembang.

7. Keunggulan Kompetitif
Web scraping memungkinkan Anda mendapatkan informasi terkini dengan cepat dan efisien. Hal ini memberikan keunggulan dibandingkan kompetitor yang mungkin tidak memiliki akses ke alat serupa. Dengan data ini, Anda dapat memperoleh wawasan tentang tren pasar, preferensi pelanggan, dan peluang bisnis baru.

8. Penelitian dan Analisis
Web scraping mempermudah pengumpulan data untuk penelitian akademis, analisis pasar, atau studi ilmiah. Dengan data yang terorganisir dan alat scraping yang terkadang bisa memproses data saat dikumpulkan, para peneliti dapat memperoleh hasil yang lebih bermakna untuk mendukung temuan mereka.

9. Otomasi Tugas Berulang
Web scraping sangat cocok untuk mengotomasi tugas-tugas yang sering dilakukan, seperti pengumpulan data yang rutin. Proses otomatis ini menghemat waktu Anda sehingga bisa fokus pada pekerjaan lain yang lebih kompleks dan bernilai tinggi.

10. Integrasi dengan Sistem Lain
Web scraping dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam sistem yang sudah ada, seperti database, sistem intelijen bisnis, atau platform analitik. Dengan ini, data hasil scraping dapat langsung digunakan untuk analisis lebih lanjut atau visualisasi.

Tutorial Web Scraping

web scraping

Pada tahap ini kita akan melakukan scraping pada web YouTube Trends Indonesia. Situs ini menyajikan informasi mengenai tren video YouTube yang sedang populer di Indonesia.

Tahap-tahap scraping YouTube Trends Indonesia meliputi pengambilan data HTML dari situs serta identifikasi elemen penting seperti judul video, jumlah views, likes, komentar, nama pengunggah, dan waktu unggah. Setelah itu, data yang diperoleh dibersihkan, disimpan dalam format terstruktur.

Syntax Lengkap

Berikut ini adalah sintaks lengkap untuk melakukan scraping pada situs YouTube Trends Indonesia yang diketik di R Markdown.

```{r}
library(rvest)
library(tidyverse)
url<-"https://yttrendz.com/youtube-trends/indonesia"
yttrends<-read_html(url)
yt<-yttrends %>% html_nodes(".feed-content") %>% html_text2() %>% str_split("\n")
urutan <- yttrends %>% html_nodes(".feed-count") %>% html_text2()
data<-data.frame(URUTAN=0,JUDUL=0,VIEWS=0,LIKES=0,COMMENTS=0,UPLOADBY=0,UPLOADTIME=0)
for (i in 1:10){
  data[i,1]<-as.numeric(urutan[i])
  data[i,2]<-yt[[i]][1]
  data[i,3]<-yt[[i]][2]
  data[i,4]<-yt[[i]][3]
  data[i,5]<-yt[[i]][4]
  data[i,6]<-yt[[i]][5]
  data[i,7]<-yt[[i]][7]
}

data$VIEWS<-gsub("Views", "", data$VIEWS)
data$VIEWS<-gsub("[^\\[\\]\\.[:^punct:]]", "", data$VIEWS, perl = TRUE)
data$VIEWS<-gsub("\\s", "", data$VIEWS)
data$VIEWS<-gsub("^+ Views", "\\1", data$VIEWS)

data$LIKES<-gsub("Likes", "", data$LIKES)
data$LIKES<-gsub("[^\\[\\]\\.[:^punct:]]", "", data$LIKES, perl = TRUE)
data$LIKES<-gsub("\\s", "", data$LIKES)
data$LIKES<-gsub("^+ Likes", "\\1", data$LIKES)

data$COMMENTS<-gsub("Comments", "", data$COMMENTS)
data$COMMENTS<-gsub("[^\\[\\]\\.[:^punct:]]", "", data$COMMENTS, perl = TRUE)
data$COMMENTS<-gsub("\\s", "", data$COMMENTS)
data$COMMENTS<-gsub("^Comments", "\\1", data$COMMENTS)

data$UPLOADTIME<-gsub(".*on","",data$UPLOADBY) 
data$UPLOADBY<-gsub("\\son.+$", "", data$UPLOADBY)
data$UPLOADBY<-gsub("Upload by : ", "\\1", data$UPLOADBY)
data$WAKTUSCRAPE<-Sys.time()
View(data)
```

Berikut ini adalah penjelasan per tahapnya.

Tahap 1 : Library yang Digunakan

Library yang digunakan untu scraping ada 2 yaitu library rvest dan tidyverse

install.packages("rvest") 
install.packages("tidyverse")

library(rvest)
library(tidyverse)
  • Library rvest adalah library di R yang digunakan untuk melakukan web scraping, yaitu proses pengambilan data dari halaman web. Library ini mempermudah interaksi dengan elemen-elemen HTML di situs web untuk mengumpulkan informasi yang diinginkan secara terstruktur.
  • Library tidyverse adalah kumpulan library di R yang dirancang untuk membantu manipulasi data dengan cara yang efisien, konsisten, dan mudah dipahami. Paket ini mencakup alat untuk membaca, membersihkan, memanipulasi, dan memvisualisasikan data.

Tahap 2: Mengambil Data dari URL

url <- "https://yttrendz.com/youtube-trends/indonesia"
yttrends <- read_html(url)
  • url adalah variabel yang menyimpan alamat (Uniform Resource Locator) dari sebuah situs web. Dalam konteks web scraping, URL ini menjadi sumber utama dari mana data akan diambil
  • Fungsi read_html() dari library rvest digunakan untuk membaca dan mengunduh struktur HTML dari situs web yang ditentukan oleh variabel url.

Tahap 3: Menangkap Elemen HTML

1. Menangkap Elemen HTML

Elemen HTML pada sebuah halaman web biasanya diorganisir menggunakan struktur tag seperti <div>, <span>, <p>, dan sebagainya. Untuk mengambil data spesifik, kita perlu mengidentifikasi elemen-elemen ini dengan selector CSS atau XPath. Dalam kasus ini, kita menggunakan CSS Selector untuk menangkap elemen-elemen yang relevan, yaitu:

  • .feed-content: Elemen berisi deskripsi konten video tren.
  • .feed-count: Elemen berisi nomor urutan dari setiap video tren.
2. Kode untuk Menangkap Elemen HTML

Kode ini digunakan untuk mengekstrak elemen-elemen HTML yang relevan:

yt <- yttrends %>% html_nodes(".feed-content") %>% html_text2() %>% str_split("\n")
urutan <- yttrends %>% html_nodes(".feed-count") %>% html_text2()
  • html_nodes : Fungsi ini digunakan untuk memilih elemen-elemen HTML tertentu berdasarkan selector CSS yang diberikan.
  • html_text2(): Setelah elemen HTML dipilih, fungsi ini digunakan untuk menangkap teks di dalam elemen tersebut. Fungsi ini membersihkan teks dari spasi atau karakter kosong yang tidak diperlukan.
  • str_split(“\n”): Fungsi ini memisahkan teks menjadi beberapa bagian berdasarkan baris (newline character \n). Digunakan jika data dalam elemen HTML berisi banyak baris teks.
3. Penjelasan Selector CSS
  • .feed-content:
    • Selector CSS ini digunakan untuk memilih elemen dengan atribut class .feed-content:.
    • Dalam konteks web, elemen ini biasanya menyimpan informasi deskriptif tentang video tren seperti judul, jumlah views, likes, dan komentar.
  • .feed-count
    • Selector ini digunakan untuk memilih elemen dengan atribut class .feed-count.
    • Elemen ini biasanya berisi nomor urutan tren (contoh: 1, 2, 3, …).
4. Tahapan Memilih Elemen HTML

Berikut adalah langkah-langkah memilih elemen HTML yang relevan:

a. Inspeksi Elemen di Browser:

web scraping
  • Klik kanan pada elemen yang diinginkan (misalnya, deskripsi video tren) di halaman web, lalu pilih “Inspect”.
  • Ini akan membuka alat pengembang (Developer Tools) dengan tampilan struktur HTML.

b. Identifikasi Elemen:

Setelah membuka Developer Tools, cari elemen yang berisi informasi yang ingin Anda ambil. Pastikan Anda mengidentifikasi elemen tersebut berdasarkan atribut seperti id, class, atau tag yang sesuai.

web scraping

c. Uji Selector CSS:

Gunakan browser Developer Tools untuk memastikan selector CSS yang Anda gunakan benar:

  • Klik ikon Select Element di Developer Tools.
  • Sorot elemen yang diinginkan untuk melihat selector CSS seperti .feed-content dan .feed-count
web scraping
.feed-content
web scraping
.feed-count

d. Gunakan Selector di R:

  • Implementasikan selector CSS ke dalam kode R dengan html_nodes(). Contoh:
yt<-yttrends %>% html_nodes(".feed-content") %>% html_text2() %>% str_split("\n")
urutan <- yttrends %>% html_nodes(".feed-count") %>% html_text2()

Tahap 4: Membuat Data Frame

data <- data.frame(URUTAN = 0, JUDUL = 0, VIEWS = 0, LIKES = 0, COMMENTS = 0, UPLOADBY = 0, UPLOADTIME = 0)

Membuat template data.frame dengan kolom:

  • URUTAN: Posisi video pada tren.
  • JUDUL: Judul video.
  • VIEWS: Jumlah views.
  • LIKES: Jumlah likes.
  • COMMENTS: Jumlah komentar.
  • UPLOADBY: Pengunggah video.
  • UPLOADTIME: Waktu unggah.

Tahap 5: Memasukkan Data ke Data Frame

for (i in 1:10) {
  data[i, 1] <- as.numeric(urutan[i])
  data[i, 2] <- yt[[i]][1]
  data[i, 3] <- yt[[i]][2]
  data[i, 4] <- yt[[i]][3]
  data[i, 5] <- yt[[i]][4]
  data[i, 6] <- yt[[i]][5]
  data[i, 7] <- yt[[i]][7]
}6. Membersihkan Data

for (i in 1:10): Loop untuk mengambil 10 video tren teratas. data[i, j]: Memasukkan data sesuai indeks kolom:

  • Kolom ke-1 (URUTAN): Nomor urutan video.
  • Kolom ke-2 s.d. 7: Informasi yang diambil dari elemen teks HTML.

Tahap 6: Membersihkan Data

a) Views

data$VIEWS <- gsub("Views", "", data$VIEWS)
data$VIEWS <- gsub("[^\\[\\]\\.[:^punct:]]", "", data$VIEWS, perl = TRUE)
data$VIEWS <- gsub("\\s", "", data$VIEWS)
data$VIEWS <- gsub("^+ Views", "\\1", data$VIEWS)

gsub() digunakan untuk:

  • Menghapus kata “Views“.
  • Membersihkan karakter yang tidak diinginkan (angka, spasi).
  • Menjaga format angka agar rapi.

b) Likes dan Comments

data$LIKES<-gsub("Likes", "", data$LIKES)
data$LIKES<-gsub("[^\\[\\]\\.[:^punct:]]", "", data$LIKES, perl = TRUE)
data$LIKES<-gsub("\\s", "", data$LIKES)
data$LIKES<-gsub("^+ Likes", "\\1", data$LIKES)

data$COMMENTS<-gsub("Comments", "", data$COMMENTS)
data$COMMENTS<-gsub("[^\\[\\]\\.[:^punct:]]", "", data$COMMENTS, perl = TRUE)
data$COMMENTS<-gsub("\\s", "", data$COMMENTS)
data$COMMENTS<-gsub("^Comments", "\\1", data$COMMENTS)

Proses untuk kolom LIKES dan COMMENTS serupa dengan VIEWS, hanya mengganti kata kunci seperti “Likes” atau “Comments“.

c) Upload Time dan By

data$UPLOADTIME <- gsub(".*on", "", data$UPLOADBY)
data$UPLOADBY <- gsub("\\son.+$", "", data$UPLOADBY)
data$UPLOADBY <- gsub("Upload by : ", "\\1", data$UPLOADBY)

UPLOADTIME: Mengambil waktu unggah setelah kata “on”. UPLOADBY: Membersihkan nama pengunggah dengan:

  • Menghapus informasi waktu.
  • Menghilangkan kata “Upload by :”.

Tahap 7: Menambahkan Waktu Pengambilan Data

data$WAKTUSCRAPE <- Sys.time()

Sys.time(): Menambahkan timestamp saat proses scraping dilakukan.

Tahap 8: Output Data

Menampilkan hasil akhir berupa data frame berisi 10 Trend YouTube di Indonesia.

View(data)

Referensi

Alfanugraha, A. (2020). rvest: Web Scraping 101 . RPubs. https://rpubs.com/alfanugraha/sta1562-p14

Carina, F. M., Salma, A., Permana, D., & Martha, Z. (2024). Sentiment Analysis of X Application Users on the Conflict Between Israel and Palestine Using Support Vector Machine AlgorithmUNP Journal of Statistics and Data Science2(2), 204-212.

HasData. (n.d.). Pros and cons of web scraping. diakses pada November 21, 2024, dari https://hasdata.com/blog/pros-and-cons-of-web-scraping.

Putra, E. A., Alam, S., & Kurniawan, I. (2024). Analisis Sentimen Pengguna MY JNE Menggunakan Algoritma Naïve BayesJurnal Teknologi Informatika dan Komputer10(2), 650-666.

Sampai di sini dulu penjelasan terkait Web Scraping dengan R: Tutorial Praktis. Apabila sobat Exsight masih ada yang dibingungkan terkait pembahasan pada artikel ini, bisa langsung saja ramaikan kolom komentar atau hubungi admin melalui tombol bantuan di kanan bawah. Stay tuned di website https://exsight.id/blog/ agar tidak ketinggalan artikel-artikel menarik lainnya. See you in the next article yaa!

Web Scraping dengan R: Tutorial Praktis Read More »

Uji Chi-Square Perikanan – Tutorial SPSS (Studi Kasus: Nisbah Kelamin Ikan Layang pada Musim Timur)

Uji chi-square sudah banyak dibahas di artikel Exsight sebelumnya. Pastinya tidak asing dengan artikel-artikel ini kan ya, bisa dipelajari di link ini Chi-square Test: Tutorial SPSS dan Penjelasan dan Langkah Mudah Chi Square di R-Studio. Sudah lengkap bukan?? Ada tutorial dengan software SPSS dan juga R-Studio.

Nah, kali ini kita juga akan membahas uji chi-square, tapi ada yang berbeda loh. Pada artikel kali ini uji chi-square yang dibahas dalam bidang perikanan ya sobat Exsight. Uji chi-square dalam bidang perikanan ini membahas terkait nisbah kelamin ikan layang (Decapterus macrosoma). Fungsi analisis ini untuk mengetahui nisbah kelamin antara ikan jantan dan betina pada setiap waktu pengambilan sampel dan tingkat kematangan gonad (TKG).

Data yang digunakan dalam artikel berdasarkan asumsi (bukan data real) tapi tetap merujuk pada data scientific perikanan. Acuan datanya berasal dari jurnal Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Layang Deles (Decapterus macrosoma BLEEKER, 1841) di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Software yang digunakan untuk uji chi-square kali ini adalah SPSS. Nisbah kelamin dengan menggunakan analisis uji chi-square kerap kali digunakan dalam riset perikanan. Untuk itu, mari kita pelajari tutorial spss uji chi-square nisbah kelamin ikan layang di artikel ini ya sobat Exsight!

Pengertian Chi-Square

Uji Chi-Square (χ²) adalah metode statistik yang digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara dua variabel kategorik. Tujuan utama dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan antara variabel-variabel tersebut. Uji Chi-Square juga bermanfaat dalam menguji perbedaan proporsi antar kelompok atau kategori dalam data yang tidak bersifat numerik. Metode ini sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu seperti biologi, psikologi, dan sosiologi.

Ketentuan Uji Chi-Square:

  • Sampel bersifat independen
  • Jenis data yang dihubungkan: kategorik dengan kategorik

Chi-Square banyak digunakan dalam situasi berikut:

  • Menguji apakah terdapat hubungan signifikan antara dua variabel kategorik.
  • Menguji perbedaan proporsi antara dua atau lebih kelompok.
  • Menguji kesesuaian data observasi dengan distribusi yang diharapkan (uji goodness-of-fit).

Uji Chi-Square biasanya diterapkan pada tabel kontingensi 2×2 untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel kategorik.

Langkah-langkah Umum Uji Chi-Square Hubungan Antar Variabel

Uji Chi-Square juga digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Menetapkan Hipotesis

H0 (Hipotesis Nol): Tidak terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.
H1 (Hipotesis Alternatif): Terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.

2. Menetapkan Tingkat Signifikansi

Biasanya, tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5% atau α = 0.05

3. Menghitung Nilai Statistik Chi-Square

Rumus yang digunakan sama dengan sebelumnya:

 X^{2} = \sum \frac{(O_{i} - E_{i})^{2}}{E_{i}}

4. Menentukan Titik Kritis

Nilai kritis diperoleh dari tabel Chi-Square berdasarkan derajat kebebasan, yang dihitung sebagai:

df=(r−1)(c−1)

di mana r adalah jumlah baris dan c adalah jumlah kolom pada tabel kontingensi.

5. Pengambilan Keputusan

  • Jika χ² hitung ≥ χ² tabel, maka Ho ditolak; terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.
  • Jika χ² hitung < χ² tabel, maka Ho diterima; tidak terdapat hubungan signifikan antara dua variabel.

Kelebihan dan Kekurangan Uji Chi-Square

Kelebihan:

  • Dapat diterapkan pada variabel kategorik.
  • Mudah diterapkan pada berbagai jenis tabel kontingensi.
  • Berguna dalam mengidentifikasi hubungan atau perbedaan proporsi.

Kekurangan:

  • Tidak dapat digunakan untuk data numerik.
  • Mengasumsikan bahwa data bersifat independen dan memiliki ukuran sampel yang cukup besar.
  • Rentan terhadap masalah jika terdapat frekuensi yang sangat kecil dalam tabel kontingensi.

Studi Kasus: Nisbah Kelamin Ikan Layang

Ikan layang (Decapterus macrosoma) adalah ikan pelagis yang banyak tertangkap di perairan Indonesia, terutama dengan metode tangkap seperti pukat cincin, jaring insang, dan payang. Studi mengenai nisbah kelamin ikan layang penting untuk menjaga populasi ikan ini agar tidak mengalami overfishing.

Sampel ikan layang deles hasil tangkapan nelayan yang bermukim di setiap lokasi tersebut diambil secara acak, dimasukkan ke dalam kotak styrofoam dan diberi es curah. Pengukuran contoh ikan yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan mistar ukur berketelitian 1 mm. Bobot tubuh dan bobot gonad ditimbang dengan menggunakan timbangan digital berketelitian 0.01 g.

Untuk menentukan Jenis kelamin, terlebih dahulu ikan contoh dibedah menggunakan alat bedah (gunting bedah, skalpel dan pinset) kemudian gonadnya diamati. Pengamatan TKG dilakukan secara morfologi dengan menggunakan bantuan lup dan ditentukan berdasarkan modifikasi dari klasifikasi Cassie.

Analisis Nisbah Kelamin

Dengan metode Chi-Square, kita bisa melihat apakah terdapat perbedaan signifikan dalam proporsi nisbah kelamin ikan layang pada musim tertentu, seperti musim timur yang biasanya berlangsung dari Juni hingga Oktober.

Musim timur, ketika terjadi angin kencang dari arah tenggara, memengaruhi kondisi laut dan kelimpahan ikan di berbagai perairan. Pada musim ini, kondisi laut yang lebih dingin dan kaya nutrisi meningkatkan ketersediaan plankton yang menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan kecil seperti ikan layang. Hal ini mengakibatkan peningkatan kelimpahan ikan layang, sehingga penangkapan lebih optimal. Namun, kondisi ini juga menuntut regulasi yang ketat agar sumber daya tidak mengalami penurunan populasi secara drastis.

Langkah-langkah Studi Kasus Nisbah Kelamin Ikan Layang

  1. Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari hasil tangkapan ikan layang selama musim timur (Juni hingga Oktober).
  2. Penentuan Jenis Kelamin: Ikan layang dibedah, dan jenis kelaminnya ditentukan berdasarkan pengamatan morfologi gonad.
  3. Menyusun Hipotesis:
    • H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan dalam nisbah kelamin ikan layang terhadap musim timur.
    • H1: Terdapat perbedaan signifikan dalam nisbah kelamin ikan layang terhadap musim timur.
  4. Menghitung Chi-Square:
    • Akan dikerjakan dengan bantuan software SPSS
  5. Menentukan Nilai Kritis dan Pengambilan Keputusan:
    • Jika nilai Asymp. Sig < 0.05 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara musim timur terhadap nisbah kelamin ikan layang (jenis kelamin dan TKG)
    • Jika nilai Asymp. Sig > 0.05 menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara musim timur terhadap nisbah kelamin ikan layang (jenis kelamin dan TKG)

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat memahami apakah terdapat perbedaan nisbah kelamin ikan layang yang signifikan di perairan tertentu, yang berguna untuk pengelolaan populasi ikan.

Tutorial SPSS – Nisbah Kelamin Ikan Layang

  • Data tersusun minimal 3 kolom yakni waktu/date, sex/jenis kelamin, dan TKG/tingkat kematangan gonad, yang sudah dirapikan pada Excel.
  • “Date_MM” berisikan bulan pengambilan data
  • “Sex” berisikan jenis kelamin, di mana dikategorikan “1” untuk jantan, sedangkan “2” untuk betina
  • “TKG” berisikan tingkat kematangan gonad, dimana dari spesifikasi TKG 1, 2, 3, 4, 5. Data ini tidak dikategorikan seperti pada data “Sex”
  • Buka software SPSS, kemudian pilih tab “Variable View” yang berfungsi untuk menginput data variabel agar dapat muncul di tab “Data View
  • Kita masukkan data variabelnya, pada baris pertama kita tulis “Date“, baris kedua “Sex“, sedangkan pada baris ketiga dituliskan “TKG“. Pada kolom “Name” ini, penulisannya tidak boleh ada spasi. Jika ingin menuliskan secara tepat dengan menambahkan spasi, maka bisa dituliskan pada kolom “Label
  • Pada kolom “Label” bisa dituliskan seperti pada kolom “Name” atau sesuai dengan kebutuhan. Pada kolom ini sudah bebas menuliskan dengan menggunakan spasi
  • Pada data “Sex” yang dikategorikan, isikan pengkategorian pada kolom “Value“, dengan klik titik tiga pada baris “Sex“, nanti akan muncul dialog box “Value Labels” seperti berikut ini:
  • Value = 1
  • Label = Jantan
  • Kemudian klik tombol “Add”
  • Begitu juga dengan value “2” dengan cara yang sama
  • Hasilnya seperti di bawah ini, ketika pada kolom tersebut sudah lengkap value untuk pengkategorian, kemudian klik “OK
  • Pada kolom “Decimals” bisa dituliskan “0” saja, karena pada data hanya menggunakan satuan saja tanpa ada data desimal
  • Copy semua data dari Excel , kecuali judulnya
  • Paste pada tab “Data View
  • Selanjutya mulai analisis chi-square dengan klik Analyze -> Descriptive Statistics -> Crosstabs
  • Variabel dependent / terikat = column
  • Variabel independent / bebas = row
  • Masukkan data-data nya seperti di bawah ini:
  • Date_MM = row
  • Sex dan TKG = column
  • Klik menu “Statistics” kemudian centang pada “Chi-square” dan klik “Continue”, setelah itu klik “OK”
  • Analisis Chi-square sudah selesai, hasilnya dapat dilihat pada window baru *Output1(Document1)

Berikut hasil dari analisis Chi-square

Interpretasi

Terdapat dua hubungan, yakni musim timur terhadap sex/ jenis kelamin ikan layang dan musim timur terhadap TKG ikan layang:

  • Pada hubungan musim timur terhadap sex didapatkan nilai Asymp. Sig = 0.006 pada Pearson Chi-Square (Asymp. Sig < 0.05) yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara musim timur terhadap jenis kelamin ikan layang.
  • Pada hubungan musim timur terhadap TKG didapatkan nilai Asymp. Sig = 0.000 pada Pearson Chi-Square (Asymp. Sig < 0.05) yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara musim timur terhadap TKG ikan layang.
  • Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara musim timur terhadap jenis kelamin dan TKG ikan layang dalam penelitian tersebut

Simpulan

Uji Chi-Square merupakan metode yang kuat untuk menganalisis hubungan antara variabel kategorik dan menguji kesesuaian data observasi dengan distribusi yang diharapkan. Metode ini menawarkan cara yang sederhana namun efektif untuk menguji hipotesis statistik dalam berbagai bidang penelitian. Dengan pemahaman menyeluruh ini, uji Chi-Square dapat menjadi alat analisis yang bermanfaat dalam riset ilmiah maupun dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. Penggunaan data statistik, terutama pada data biologis ikan, membantu dalam memberikan rekomendasi bagi pengelolaan sumber daya yang lebih baik.

Referensi

Dahlan, M. A., Omar, S. B. A., dan Tresnati, J. 2015. Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Layang Deles (Decapterus macrosoma BLEEKER, 1841) di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Torani Journal of Fisheries and Marine Science. Vol 25:1.
Hajaroh, S. dan Raehanah. 2021. Statistik Pendidikan Teori DAN Praktik. Mataram: Sanabil.
Setyanto, A., Sambah, A. B., Widhiastika, D., dan Prayogo, C. 2021. Population structure and biological aspects of lobster (Panulirus spp.) of the Madura Strait landed in Situbondo of East Java, Indonesia. IOP Conference Series Earth and Environmental Science.
Widhiastika, D. 2021. Analisis Sebaran Frekuensi Panjang Karapas dan Hubungan Panjang Berat Lobster (Panulirus spp.) yang Didaratkan di Perairan Utara Jawa Timur. Universitas Brawijaya.

Sekian penjelasan artikel kali ini. Apabila masih ada yang dibingungkan bisa langsung saja ramaikan kolom komentar atau hubungi admin melalui tombol bantuan di kanan bawah. Stay tuned di website https://exsight.id/blog/ agar tidak ketinggalan artikel-artikel menarik lainnya. Bye bye!

Uji Chi-Square Perikanan – Tutorial SPSS (Studi Kasus: Nisbah Kelamin Ikan Layang pada Musim Timur) Read More »

Pengenalan Monte Carlo (Simulasi dengan Ms. Excel)

Monte Carlo — Halo halo sobat Exsight, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi masalah yang sangat rumit. Misalnya, bagaimana cara memprediksi harga saham di masa depan, menghitung risiko dari sebuah investasi, atau bahkan memahami seberapa efektif obat baru untuk menyembuhkan penyakit. Masalah-masalah seperti ini sangat sulit dipecahkan dengan perhitungan biasa, hal ini dikarenakan banyak hal yang tidak bisa kita prediksi dengan pasti. Itulah mengapa kita membutuhkan cara yang lebih pintar untuk menghadapi ketidakpastian ini.

Salah satu caranya adalah menggunakan metode simulasi. Bayangkan simulasi seperti kamu mencoba melakukan eksperimen berulang-ulang untuk melihat kemungkinan hasil yang berbeda. Metode ini membantu kita melihat banyak skenario yang mungkin terjadi di masa depan, dan mempersiapkan langkah terbaik untuk setiap skenario tersebut.

Nah, di sinilah metode Monte Carlo berperan penting. Nama metode ini berasal dari sebuah kasino terkenal di Monte Carlo, sebuah tempat di mana orang-orang bermain dengan peluang dan probabilitas, seperti di permainan roulette. Sama halnya seperti di kasino, Monte Carlo menggunakan angka acak untuk membantu kita memecahkan masalah rumit. Metode ini pertama kali digunakan pada tahun 1940-an ketika para ilmuwan mencoba memahami reaksi nuklir. Sejak saat itu, Monte Carlo berkembang pesat dan sekarang digunakan di berbagai bidang.

monte carlo

Dalam artikel ini kita akan membahas lebih terkait apa itu simulasi Monte Carlo, bagaimana konsep dasar serta cara kerjanya, kelebihan dan kelemahan serta penerapannya dalam berbagai bidang. Tanpa berlama-lama lagi, yuk yuk simak artikel ini dengan seksama ya!

Definisi

Simulasi Monte Carlo adalah metode simulasi yang digunakan untuk memodelkan dan menganalisa sistem yang memiliki nilai ketidakpastian. Penggunaan simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk membangkitkan nilai dari variabel yang ada berdasarkan data yang ada.

Konsep Dasar Monte Carlo

Prinsip algoritma Monte Carlo adalah mendapatkan nilai rata-rata N kemungkinan percobaan yang dibangkitkan secara acak, sehingga ketika dirata-rata akan mendekati jawaban aslinya. Secara matematis, bisa dituliskan sebagai berikut.

Tahapan Analisis Simulasi Monte Carlo

  1. Menetapkan Distribusi Probabilitas
    Pada  tahap  ini  penentuan  distribusi  probabilitas  mengacu  pada  data  masa  lalu.  Data  ini digunakan dengan hasil yang diharapkan berupa probabilitas dan frekuensi relatif.
  2. Membangun Distribusi Probabilitas Kumulatif untuk Setiap Variabel
    Proses konversi terhadap nilai distribusi probabilitas dengan melakukan penambahan terhadap probabilitas kumulatif sebelumnya.
  3. Mengatur Interval Angka Acak
    Terdapat suatu interval angka yang mewakili suatu nilai. Penentuan interval bilangan acak dari variabel yang akan disimulasi. Kemudian membangkitkan bilangan acak yang dilakukan sebanyak yang diperlukan.
  4. Menghasilkan Bilangan Acak
    Hasil  pada  bilangan  acak  bisa  didapat  dari  dua  cara,  yaitu  program  komputer  dimana memerlukan banyaknya uji coba simulasi dan manual dengan menggunakan tabel digit angka. 
  5. Simulasi Eksperimen
    Melakukan simulasi percobaan melalui peninjauan serta pemilihan interval angka.

Kelebihan dan Kelemahan Monte Carlo

Kelebihan

  1. Fleksibilitas dalam Menangani Berbagai Jenis Distribusi Probabilitas
    Salah satu keunggulan terbesar metode Monte Carlo adalah kemampuannya untuk bekerja dengan berbagai macam distribusi probabilitas. Artinya, metode ini bisa digunakan untuk menganalisis masalah yang memiliki pola distribusi yang sangat berbeda, seperti distribusi normal, distribusi uniform, atau bahkan distribusi yang lebih kompleks. Fleksibilitas ini membuat Monte Carlo sangat berguna untuk berbagai jenis masalah, dari keuangan hingga fisika.
  2. Dapat Digunakan untuk Masalah yang Sangat Kompleks
    Monte Carlo dapat memecahkan masalah yang sangat rumit, terutama yang melibatkan banyak variabel dan skenario yang tidak bisa dihitung dengan cara analitik biasa. Misalnya, dalam bidang keuangan, Monte Carlo bisa digunakan untuk memprediksi risiko investasi di pasar yang penuh ketidakpastian. Karena metode ini berbasis simulasi, kita bisa memperhitungkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi hasil akhir, tanpa harus menyederhanakan masalah tersebut.
  3. Memberikan Hasil yang Lebih Realistis dalam Kondisi Ketidakpastian
    Dalam banyak situasi nyata, kita sering kali menghadapi ketidakpastian. Monte Carlo sangat baik dalam menangani ketidakpastian ini karena memperhitungkan berbagai kemungkinan hasil berdasarkan probabilitas. Dengan menjalankan simulasi berulang kali, Monte Carlo memberikan gambaran yang lebih realistis tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan, memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Kelemahan

  1. Memerlukan Waktu Komputasi yang Tinggi, Terutama untuk Jumlah Simulasi Besar
    Salah satu kekurangan Monte Carlo adalah bahwa metode ini bisa sangat memakan waktu, terutama jika kita harus melakukan simulasi dalam jumlah besar. Semakin banyak simulasi yang dilakukan, semakin akurat hasil yang didapatkan, tetapi ini juga membutuhkan waktu dan sumber daya komputasi yang lebih banyak. Untuk masalah yang sangat kompleks, mungkin dibutuhkan jutaan simulasi agar hasilnya cukup akurat, dan ini bisa menjadi tantangan, terutama jika komputer atau perangkat yang digunakan tidak cukup cepat.
  2. Memerlukan Pemahaman Mendalam tentang Distribusi Probabilitas yang Relevan
    Agar Monte Carlo bekerja dengan baik, kita perlu memahami distribusi probabilitas yang relevan dengan masalah yang sedang kita analisis. Jika kita salah memilih atau mendefinisikan distribusi probabilitas, hasil dari simulasi bisa tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang bagaimana mendefinisikan dan menggunakan distribusi probabilitas sangat penting dalam metode ini. Jika tidak dipahami dengan benar, Monte Carlo mungkin tidak akan memberikan hasil yang diharapkan.

Penerapan Simulasi Monte Carlo dalam Berbagai Bidang

A. Bidang Logistik dan Supply Chain
Dalam manajemen rantai pasok, simulasi Monte Carlo digunakan untuk memperkirakan permintaan barang di masa depan dengan mempertimbangkan ketidakpastian dalam pola permintaan dan pasokan. Hal ini tentunya dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk manajemen inventaris dan produksi.

B. Bidang Teknik dan Rekayasa
Dalam teknik sipil atau teknik mesin, Monte Carlo digunakan untuk mengestimasi kegagalan komponen atau struktur di bawah beban atau kondisi tertentu. Misalnya, dalam perancangan jembatan, Monte Carlo membantu memprediksi kekuatan struktur terhadap cuaca ekstrem.

monte carlo

C. Industri Farmasi dan Medis
Dalam penelitian dan pengembangan obat, simulasi Monte Carlo digunakan untuk memodelkan respon tubuh terhadap obat yang diuji, membantu dalam memperkirakan efek samping dan dosis optimal.

monte carlo

E. Keuangan
Dalam manajemen risiko, Simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk memodelkan berbagai skenario dalam manajemen risiko portofolio. Dengan simulasi ini, manajer investasi bisa memperkirakan kemungkinan kerugian atau keuntungan berdasarkan berbagai kondisi pasar.

Selain itu dalam aspek penentuan dana pensiun Monte Carlo dapat membantu individu atau lembaga keuangan untuk memperkirakan dana pensiun yang cukup, dengan mempertimbangkan inflasi dan fluktuasi pasar saham.

Contoh Simulasi Monte Carlo

Nah, sekarang kita akan coba melakukan simulasi Monte Carlo. Dalam hal ini kita akan coba menggunakan software Microsoft Excel sebagai berikut.

Study Case

Misalnya nih, sobat Exsight adalah seorang data analyst di sebuah restoran yang sedang berkembang pesat dan diminati banyak pelanggan. Restoran tersebut berencana untuk mengembangkan menu dengan menambahkan hidangan baru. Lalu sobat Exsight diminta untuk mengevaluasi analisis kelayakan finansial dari rencana ini. Perlu diperhatikan bahwa persaingan di industri restoran cukup ketat, di mana banyak restoran berlomba-lomba menarik minat pelanggan dengan hidangan yang inovatif dan promosi menarik.

monte carlo

Permintaan pelanggan dapat sangat berfluktuasi, dipengaruhi oleh tren kuliner, strategi pemasaran, serta langkah kompetitif dari restoran lain. Di sisi lain, biaya bahan baku yang berfluktuasi juga berpotensi mempengaruhi biaya operasional, dimana hal ini menambah ketidakpastian dalam pengelolaan rantai pasok. Untuk menghadapi tantangan ini, kita akan menggunakan simulasi Monte Carlo di Microsoft Excel. Dengan metode ini, kita dapat memprediksi potensi keuntungan di berbagai skenario yang berbeda, sehingga restoran dapat menentukan strategi harga, jumlah produksi, dan alokasi anggaran pemasaran yang paling tepat.

Sebagai dasar dalam melakukan simulasi Monte Carlo, kita akan menggunakan beberapa informasi, yaitu sebagai berikut.

  • Jumlah Pengunjung
    Data jumlah pengunjung berdasarkan data historis berdistribusi normal dengan rata-rata 2.000 pengunjung per bulan dan standar deviasi 300 pengunjung.
  • Rata- Rata Pengeluaran Per Pengunjung
    Berdistribusi seragam (uniform distribution) dengan rentang $15 hingga $30 per pengunjung.
  • Biaya Operasional Tetap
    Biaya operasional restoran bernilai tetap sebesar $5.000 per bulan.
  • Biaya Operasional Variabel per Pengunjung
    Berdistribusi normal dengan rata-rata $5 dan standar deviasi $1.
  • Keuntungan Bulanan
    Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

Keuntungan=
(Jumlah Pengunjung × Rata-Rata Pengeluaran per Pengunjung)−
(Biaya Operasional Tetap+(Biaya Operasional Variabel per Pengunjung×Jumlah Pengunjung))

Berdasarkan data historis ini, tahapan untuk simulasi Monte Carlo adalah sebagai berikut.

1. Buka Microsoft Excel buatlah tampilan Excel sebagai berikut.

monte carlo
Gambar 1. Simulasi Tahap 1

2. Kita akan coba isi kolom (Jumlah Pengunjung, Rata-Rata Pengeluaran per Pengunjung, Biaya Operasional Tetap, Biaya Operasional Variabel per Pengunjung, serta Keuntungan Pengunjung) pada Gambar 1 dengan rumus seperti pada gambar.

Sebagai catatan untuk pengisian kolom khususnya untuk kolom (Jumlah Pengunjung, Rata-Rata Pengeluaran per Pengunjung, Biaya Operasional Variabel per Pengunjung) kita isi dengan dengan nilai random berdasarkan distribusi yang telah identifikasi:

monte carlo
Gambar 2. Simulasi Tahap 2

Seperti yang terlihat pada Gambar 2. kita masukkan rumus Excel untuk variabel Jumlah Pengunjung, Rata-Rata Pengeluaran per Pengunjung, Biaya Operasional Tetap, Biaya Operasional Variabel per Pengunjung, serta Keuntungan Pengunjung.

A. Jumlah Pengunjung (dengan Distribusi Normal)
Variabel Jumlah Pengunjung sering kali menggunakan distribusi normal karena biasanya ada nilai rata-rata permintaan yang bisa diharapkan dalam pasar yang stabil, serta fluktuasi permintaan yang cenderung menyebar secara simetris di sekitar nilai rata-rata tersebut. Artinya, sebagian besar nilai permintaan akan berada dekat dengan rata-rata (seperti 10.000 unit pada contoh), sementara variasi atau ketidakpastian (dengan standar deviasi sebesar 2.000) mencerminkan seberapa besar permintaan bisa menyimpang dari nilai rata-rata. Distribusi normal ini sangat cocok untuk memperkirakan data yang berpusat di sekitar mean dengan pola menyebar yang cenderung simetris.

B. Rata- Rata Pengeluaran per Pengunjung (dengan Distribusi Uniform)
Rata- rata pengeluaran per pengunjung sering kali bervariasi secara merata dalam rentang tertentu, misalnya antara $15 hingga $30. Artinya, tidak ada nilai yang jauh lebih mungkin terjadi dibandingkan nilai lain dalam rentang itu. Distribusi uniform digunakan untuk mencerminkan situasi ini, di mana semua nilai dalam rentang tersebut memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadi.

C. Biaya Operasional Tetap
Biaya operasional tetap seperti sewa, gaji staf, atau listrik biasanya tidak berubah, terlepas dari jumlah pengunjung. Karena sifatnya tetap, tidak perlu menggunakan distribusi; nilainya diasumsikan konstan sepanjang simulasi.

D. Biaya Operasional Variabel per Pengunjung (dengan Distribusi Normal)
Biaya variabel per pengunjung, seperti biaya bahan makanan, biasanya berkisar di sekitar rata-rata tertentu. Namun, biaya ini bisa sedikit berubah karena faktor-faktor seperti perubahan harga bahan baku atau efisiensi dapur. Distribusi normal cocok karena mencerminkan variasi kecil di sekitar rata-rata dengan peluang yang lebih kecil untuk nilai ekstrem (sangat rendah atau sangat tinggi).

E. Keuntungan Pengunjung
Keuntungan dihitung berdasarkan (Jumlah Pengunjung × Rata-Rata Pengeluaran per Pengunjung)−
(Biaya Operasional Tetap + (Biaya Operasional Variabel per Pengunjung × Jumlah Pengunjung)). Dengan memasukkan semua variabel acak ke dalam simulasi, kita dapat memperkirakan berbagai skenario keuntungan, baik dalam kondisi normal, buruk, maupun terbaik.

Catatan: Secara umum, distribusi normal dipilih untuk variabel yang memiliki rata-rata atau kecenderungan nilai tertentu, sementara distribusi seragam digunakan saat semua nilai dalam suatu rentang memiliki peluang yang sama, tanpa titik pusat yang menonjol.

3. Tahapan berikutnya setelah membuat satu simulasi seperti pada Gambar 2 di atas, yaitu kita akan coba lanjutkan dengan melakukan simulasi sebanyak 1000 kali dengan cara sebagai berikut:
Pilih sel A2 hingga D2 dan seret gagang isian (kotak kecil di kanan bawah pilihan) ke bawah untuk mengisi rumus melalui sebanyak mungkin baris yang ingin disimulasikan (misalnya, 1000 baris untuk 1000 simulasi).

Catatan: Semakin banyak simulasi yang dilakukan, hasil estimasi yang didapatkan akan semakin stabil dan akurat.

monte carlo
Gambar 3. Simulasi Tahap 3

4. Tahapan berikutnya setelah melakukan simulasi sebanyak 1000 kali, kita akan melakukan analisis. Dalam hal ini kita akan analisis profit ditinjau dari rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, serta standar deviasi-nya.

monte carlo
Gambar 4. Simulasi Tahap 4

Interpretasi Hasil:

Rata-rata Keuntungan Pengunjung menunjukkan berapa keuntungan yang bisa diharapkan dari pengembangan menu dan hidangan baru di restoran. Secara rata-rata, hasil simulasi memperkirakan kita bisa memperoleh laba sekitar $29.454,1. Angka ini penting sebagai perkiraan utama seberapa menguntungkannya pengembangan menu baru ini, berdasarkan asumsi yang digunakan.

Minimum Keuntungan Pengunjung yang terlihat di semua simulasi adalah $4.168,96. Ini mewakili skenario terburuk, di mana laba masih ada, tetapi jauh di bawah rata-rata. Kondisi ini bisa terjadi jika pembeli sedikit yang datang ke restoran atau biaya produksi cukup tinggi dalam skenario tertentu.

Maksimum Keuntungan Pengunjung yang tercapai adalah $62.797,2, yang mencerminkan skenario terbaik. Di sini kemungkinan permintaan dan harga berada di puncaknya, sementara biaya berada di titik terendah. Hasil ini menunjukkan potensi tertinggi jika kondisi restoran sedang ramai dan menguntungkan.

Dengan rentang laba minimum dan maksimum yang besar, serta deviasi standar yang tinggi (10285,5), ada risiko finansial yang signifikan dalam pengembangan menu baru di restoran. Pengambil keputusan perlu memikirkan apakah restoran siap dengan tingkat ketidakpastian ini dan potensi laba yang mungkin lebih rendah dari rata-rata.

Referensi

Kurniawan, H., Putri, E., & Imron, C. (2020). Metode Monte Carlo untuk Valuasi Cat Bond Bencana Banjir Surabaya dengan Menyertakan Jump Diffusion Process. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Saikhu, A., & Amaliah, B. (2015). Implementasi Simulasi Monte Carlo dan Klasifikasi Menggunakan Decision Tree pada Prediksi Pembelanjaan Kartu Kredit. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Naim, M., & Donoriyanto, D. (2020). Pengendalian Persediaan Obat di Apotek XYZ dengan Menggunakan Simulasi Monte Carlo. Juminten : Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi Vol.01, No.02.

Hasugian, I., Muhyi, K., & Firlidany, N. (2022). Simulasi Monte Carlo dalam Memprediksi Jumlah Pengiriman dan Total Pendapatan. Buletin Utama Teknik Vol. 17, No. 2.

https://www.datacamp.com/tutorial/monte-carlo-simulation-in-excel

Sekian penjelasan terkait Pengenalan Monte Carlo. Apabila masih ada yang dibingungkan bisa langsung saja ramaikan kolom komentar atau hubungi admin melalui tombol bantuan di kanan bawah. Stay tuned di website https://exsight.id/blog/ agar tidak ketinggalan artikel-artikel menarik lainnya. Bye bye!

Pengenalan Monte Carlo (Simulasi dengan Ms. Excel) Read More »

Hubungi Admin
Halo, selamat datang di Exsight! 👋

Hari ini kita ada DISKON 20% untuk semua transaksi. Klaim sekarang!