GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity) Advanced Time Series

DW ADS

Halo halo sobat Exsight, masih ingat gak nih, pada beberapa artikel yang lalu, kita pernah membahas terkait 10 Jenis Analisis Deret Waktu beserta Penerapannya. Pada artikel tersebut, dikatakan bahwa terdapat salah satu model analisis deret waktu yang digunakan untuk memodelkan volatilitas dalam time series keuangan dan ekonometrika. yaitu model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH).

Kita akan membahas model GARCH lebih mendalam, tanpa berlama-lama lagi, simak artikel ini dengan seksama yaa!

Definisi

GARCH adalah singkatan dari Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity. GARCH merupakan model statistik yang digunakan dalam analisis data keuangan untuk mengukur dan memodelkan volatilitas (fluktuasi) harga atau return aset keuangan.

Secara sederhana kita dapat menggunakan model GARCH untuk menebak seberapa besar fluktuasi harga saham berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya. Misalnya, jika harga saham telah berfluktuasi besar dalam beberapa hari terakhir, GARCH membantu kita memprediksi bahwa fluktuasi besar akan terus terjadi dalam beberapa hari mendatang. GARCH adalah alat penting yang dapat membantu kita dalam mengelola risiko dalam investasi dan membuat keputusan yang lebih baik di pasar keuangan. Model ini telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi keuangan, termasuk peramalan harga saham, penilaian opsi, dan manajemen portofolio.

Konsep Dasar GARCH

Model GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity) memodelkan data deret waktu yang mengalami heteroskedastisitas dengan cara menggabungkan komponen-komponen autoregresif (AR) dan moving average (MA) untuk memprediksi volatilitas dalam data deret waktu.

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana variabilitas data dalam deret waktu berfluktuasi seiring waktu. Hal Ini dapat diartikan pula bahwa volatilitas atau keragaman dalam data tidak tetap atau konstan. Dalam konteks analisis data deret waktu di bidang keuangan, heteroskedastisitas sering terjadi karena adanya perubahan volatilitas harga aset atau instrumen finansial (tidak konstan).

Komponen- Komponen Model

Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity terdiri atas beberapa komponen utama yang digunakan dalam memodelkan volatilitas dalam data deret waktu. Komponen – komponen tersebut diantaranya:

  1. Model Autoregressive (AR):
    • Komponen AR dalam model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity adalah salah satu elemen kunci yang memungkinkan model untuk memprediksi volatilitas.
    • Model AR mengasumsikan bahwa volatilitas pada waktu t bergantung pada volatilitas pada waktu sebelumnya (t-1) dan volatilitas pada beberapa periode sebelumnya. Dengan kata lain, volatilitas saat ini dipengaruhi oleh volatilitas masa lalu.
  2. Model Moving Average (MA):
    • Komponen MA dalam Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity adalah komponen lain yang penting dalam memahami fluktuasi volatilitas.
    • Komponen MA mengukur kesalahan prediksi volatilitas sebelumnya. Komponen ini membantu dalam mengevaluasi perbedaan antara volatilitas yang diamati dan volatilitas yang diharapkan berdasarkan model AR.
  3. Volatilitas Kondisional (Conditional Volatility):
    • Volatilitas kondisional adalah tingkat volatilitas yang diperkirakan pada waktu t berdasarkan informasi yang telah diamati sampai waktu t-1.
    • Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity memiliki kemampuan untuk mengukur volatilitas kondisional, dimana hal ini sangat berguna dalam analisis deret waktu finansial dan manajemen risiko.
  4. Bobot (Weights):
    • Model GARCH Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity menggunakan bobot (weights) untuk menentukan kontribusi masing-masing observasi dalam memprediksi volatilitas di masa depan.
    • Pemberat ini memungkinkan model untuk memberikan bobot yang lebih tinggi pada observasi dengan volatilitas tinggi, yang dapat mempengaruhi perhitungan volatilitas kondisional.
  5. Derajat Kebebasan (Degrees of Freedom):
    • Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat diperluas dengan menggabungkan derajat kebebasan (degrees of freedom) yang memungkinkan kita untuk memodelkan distribusi dari volatilitas kondisional, khususnya dalam model GARCH yang disebut GARCH-t (GARCH dengan degrees of freedom).

Komponen-komponen di atas adalah inti dari model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity, dengan menggunakan konsep AR, MA, volatilitas kondisional, bobot (weights), dan derajat kebebasan (degrees of freedom). Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat membantu kita dalam mengatasi masalah heteroskedastisitas dan memahami fluktuasi volatilitas dalam data deret waktu.

Pemodelan GARCH

Pemodelan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity pertama kali diperkenalkan oleh Bollerslev

\sigma _{t}^{2}=\alpha _{0}+\alpha _{1}\alpha _{t-1}^{2}+\cdots +\alpha _{q}\alpha _{t-q}^{2}+\beta _{1}\sigma _{t-1}^{2}+\cdots +\beta _{p}\sigma _{t-p}^{2}
dimana\, \alpha _{0}>0,\alpha _{i}\geq  0,\beta _{p}\geq 0
\alpha _{0}...\alpha _{q},\beta _{0}...\beta _{p}\,\,  adalah\, parameter\, model\, GARCH

Berdasarkan persamaan di atas sigma t kuadrat menunjukkan varian atau ragam dari periode mendatang berdasarkan informasi pada masa lalu sehingga disebut conditional mean. Berdasarkan persamaan di atas terdapat beberapa informasi diantaranya:

\begin{matrix}
Mean: \alpha _{0}\\ 
Volatilitas\, pada\, periode\, lalu:\alpha _{t-1}^{2}\, sampai\, dengan\, \alpha _{t-q}^{2}\\ 
Varians\, peramalan\, pada\, periode\, lalu:\sigma _{t-1}^{2}\, sampai\, dengan\, \sigma _{t-p}^{2}
\end{matrix}

Kelebihan dan Keterbatasan

Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity memiliki beberapa kelebihan dan keterbatasan diantaranya:

GARCH

Kelebihan

  1. Dapat Memodelkan Volatilitas dengan Baik
    GARCH memodelkan fluktuasi harga atau return aset dengan baik. Seringkali hasil pemodelan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity lebih realistis dibandingkan dengan pemodelan lainnya, seperti model homoskedastis yang mengabaikan perubahan volatilitas.
  2. Pengukuran Risiko yang Akurat
    Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat membantu investor dan manajer risiko dalam mengukur volatilitas dan risiko di pasar keuangan. Hal ini penting untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat.
  3. Peramalan yang Cermat
    Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat digunakan untuk meramalkan volatilitas masa depan, sehingga dapat membantu dalam perencanaan strategi investasi yang lebih baik.
  4. Aplikasi di Berbagai Bidang
    Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity tidak hanya digunakan dalam keuangan, tetapi juga dalam berbagai bidang lain seperti meteorologi, ekonometri, dan ilmu sosial.

Keterbatasan

  1. Data Historis Diperlukan
    Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity memerlukan data historis yang lengkap dan berkualitas baik. Tanpa data yang cukup, model ini tidak akan berfungsi dengan baik.
  2. Kompleksitas Model
    Model GARCH dapat menjadi rumit terutama jika terdapat banyak parameter sehingga pemodelan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat sulit untuk diinterpretasikan dan digunakan oleh orang yang tidak terbiasa dengan statistik.
  3. Sensitif terhadap Parameter
    Keakuratan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity sangat bergantung pada penentuan parameter yang tepat, dan jika parameter ini salah diestimasi, hasil prediksi dapat menjadi tidak akurat.

Penerapan pada Berbagai Bidang

Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity merupakan model yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang, terutama dalam konteks keuangan dan ekonomi. Berikut adalah beberapa aplikasi utama dari model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity.

A. Aplikasi model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dalam Prediksi Keuangan

Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity memiliki peran penting dalam dunia keuangan. Model ini digunakan untuk meramal volatilitas harga aset dan pasar finansial, diantaranya meliputi:

GARCH
  1. Peramalan Volatilitas Pasar
    Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat digunakan untuk meramalkan volatilitas pasar saham, mata uang, dan komoditas. Hal ini membantu investor dan pedagang dalam mengukur risiko dan mengambil keputusan investasi.
  2. Pengelolaan Portofolio
    Investor dan manajer portofolio menggunakan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity untuk mengelola risiko dalam portofolio investasi mereka dengan memperkirakan volatilitas aset.
  3. Penilaian Opsi
    Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat digunakan dalam perhitungan harga opsi finansial, khususnya opsi volatilitas yang mengacu pada volatilitas implisit dan historis.

B. Peran Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dalam Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah aspek penting dalam berbagai bisnis dan sektor. Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity mengidentifikasi dan mengelola risiko. Peran model GARCH dalam manajemen risiko diantaranya meliputi:

GARCH
  1. Manajemen Risiko Finansial
    Institusi keuangan menggunakan model GARCH untuk mengukur risiko pasar, terutama dalam pengukuran VaR (Value at Risk).
  2. Asuransi
    Perusahaan asuransi menggunakan model GARCH untuk menilai risiko dan menentukan premi yang sesuai.
  3. Manajemen Risiko Korporat
    Bisnis besar mengadopsi model GARCH dalam manajemen risiko perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko operasional dan finansial.

C. Penggunaan model GARCH dalam Penelitian Ekonomi dan Finansial

Beberapa penelitian akademis dan juga analis ekonomi seringkali melibatkan model GARCH untuk memahami dinamika volatilitas dan efeknya. Beberapa penggunaan model GARCH dalam penelitian diantaranya:

GARCH
  1. Penelitian Ekonomi
    Ekonom memanfaatkan model GARCH dalam menganalisis volatilitas data ekonomi seperti GDP (Grosss Domestic Product), inflasi, dan suku bunga.
  2. Studi Volatilitas Pasar
    Penelitian pasar modal sering menggabungkan model GARCH untuk mengidentifikasi tren volatilitas dan dampaknya pada investasi.
  3. Penelitian Keuangan Derivatif
    Penelitian tentang instrumen keuangan derivatif dan manajemen risiko sering menggunakan model GARCH untuk menganalisis fluktuasi harga.

Aplikasi model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity dapat mencakup beragam bidang. Pemahaman tentang model ini memiliki dampak signifikan dalam mengelola risiko, membuat peramalan keuangan yang lebih akurat, dan meningkatkan pemahaman tentang dinamika volatilitas dalam ekonomi dan pasar finansial.

Kesimpulan

A. Ringkasan tentang Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity

Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity merupakan model yang memiliki peran penting dalam analisis deret waktu dan manajemen risiko. Dalam artikel ini, kita telah membahas konsep dasar model GARCH, termasuk komponen-komponen utamanya seperti model Autoregressive (AR) dan model Moving Average (MA). Selain itu pada artikel ini juga dibahas terkait bagaimana model GARCH memodelkan volatilitas kondisional dalam data deret waktu.

Model GARCH memiliki beragam aplikasi, terutama dalam prediksi keuangan, manajemen risiko, dan penelitian ekonomi dan finansial. Model ini memberikan wawasan tentang fluktuasi volatilitas yang penting dalam pengambilan keputusan dan analisis pasar.

B. Pentingnya Pemahaman tentang Volatilitas dalam Analisis Deret Waktu

Pemahaman tentang volatilitas dalam analisis deret waktu adalah kunci untuk pengambilan keputusan yang baik dan manajemen risiko yang efektif. Volatilitas mencerminkan tingkat fluktuasi atau variabilitas dalam data, dan bisa menjadi faktor penting dalam peramalan keuangan dan penilaian risiko. Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity berperan penting dalam identifikasi dan prediksi volatilitas, memberikan alat yang kuat dalam mengelola risiko investasi dan membuat keputusan yang lebih cerdas.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh dengan ketidakpastian, pemahaman volatilitas dalam analisis deret waktu merupakan skill yang cukup penting. Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity , dengan semua kelebihan dan aplikasinya dapat membantu para analis dan pengambil keputusan untuk menghadapinya dengan lebih baik.

Referensi

Ratnasari, V., & Nitivijaya, M. (2018). Pemodelan Inflasi di Indonesia Menggunakan Pendekatan Model Generalized Autoregressive Conditional Heterokedasticity (GARCH). Jurnal Inferensi, Vol.2.

Cryer, J., & Chan, K.-S. (2008). Time Series Analysis With Application in R. Springer.

Wei, W. (2006). Time Series Analysis Univariate and Multivariate Methods Second Edition.

Nah sampai disini dulu penjelasan terkait GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity). Jika masih ada yang dibingungkan bisa langsung saja ramaikan kolom komentar atau hubungi admin melalui tombol bantuan di kanan bawah. Stay tuned di website https://exsight.id/blog/ agar tidak ketinggalan artikel-artikel menarik lainnya.

Sstt...
Mau Kiriman Artikel Terbaru Exsight
Tanpa Biaya Langganan? ????

Nama Kamu

Email Kamu

Dapatkan Akses Informasi Terupdate Seputar Dunia Data dan Statistika 🙂

Exsight ADS

Leave a Comment

Hubungi Admin
Halo, selamat datang di Exsight! 👋

Hari ini kita ada DISKON 20% untuk semua transaksi. Klaim sekarang!