Uji Friedman pada Produktivitas Penangkapan Bagan Rambo

Pengertian
Uji Friedman adalah salah satu metode analisis statistik nonparametrik yang diperkenalkan oleh Friedman pada tahun 1937. Uji ini dirancang untuk menguji kesamaan pengaruh perlakuan tetap dari dua atau lebih populasi dengan menggunakan data minimal berskala ordinal.
Penggunaan uji Friedman banyak diterapkan dalam penelitian, terutama ketika data diambil dari beberapa subjek atau blok, dan setiap blok diberikan perlakuan tertentu. Uji ini memungkinkan para peneliti untuk mengevaluasi apakah perlakuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap data yang dianalisis.
Konsep Dasar Uji Friedman
- Uji Friedman digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari hasil pengukuran data yang dilakukan secara berulang (data pre-post atau sebelum-sesudah) pada suatu variabel penelitian
- Uji Friedman merupakan bagian dari Statistik Non Parametrik
- Uji Friedman merupakan alternatif uji statistik dari Repeated Measure ANOVA, jika asumsi normalitas data tidak terpenuhi atau data tidak terdistribusi normal
Asumsi-asumsi pada Uji Friedman
Terdapat beberapa asumsi yang perlu diperhatikan dalam penerapan uji Friedman. Asumsi-asumsi ini terbagi menjadi dua kategori: yang perlu dipenuhi dan yang bersifat opsional. Berikut adalah asumsi yang harus dipenuhi dalam uji Friedman:
- Data ordinal: Data minimal harus diukur dalam skala ordinal.
- Blok independen: Data terdiri atas r buah sampel (blok) berukuran t yang saling bebas. Nilai pengamatan ke-i dalam blok ke-j dinyatakan sebagai Xij.
- Variabel kontinu: Variabel yang diambil harus bersifat kontinu.
- Tidak ada interaksi blok dan perlakuan: Tidak terdapat efek interaksi antara blok-blok dan perlakuan-perlakuan.
- Pengamatan dapat diperingkatkan: Nilai pengamatan dalam setiap blok boleh diperingkatkan berdasarkan besarnya.
- Ketergantungan perlakuan: Sampel yang mendapatkan perlakuan tidak saling bebas jika:
- Sebuah sampel mengalami beberapa kali pengukuran (t kali).
- Beberapa sampel mengalami pencocokan.
Kriteria Pengujian Friedman
Untuk melakukan uji Friedman, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pengujian, yaitu:
1. Memberikan Peringkat pada Data
Langkah pertama dalam uji Friedman adalah memberikan peringkat terhadap nilai-nilai pengamatan dalam setiap blok. Proses pemberian peringkat dimulai dari nilai terkecil, yang diberi peringkat 1, hingga nilai terbesar, yang diberi peringkat t.
Jika terdapat nilai yang sama dalam satu blok, nilai-nilai tersebut diberi peringkat rata-rata berdasarkan posisi peringkatnya. Proses ini penting untuk memastikan data dapat diolah sesuai dengan metode uji Friedman.
2. Menjumlahkan Peringkat
Setelah semua data diberi peringkat, langkah berikutnya adalah menjumlahkan peringkat untuk setiap perlakuan. Hasil penjumlahan ini dinotasikan sebagai Hj, di mana j = 1,2,3,…,t. Dalam kondisi hipotesis nol (H0) diterima, jumlah peringkat pada setiap tingkat perlakuan harus sama.
3. Menentukan Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam uji Friedman terdiri dari dua jenis:
- Hipotesis Nol (H0): Setiap perlakuan memiliki pengaruh yang sama.
- Hipotesis Alternatif (H1): Setidaknya ada satu pasang perlakuan yang memiliki pengaruh berbeda.
4. Menetapkan Taraf Nyata
Taraf nyata (α) sering digunakan sebagai batas toleransi kesalahan dalam pengujian. Nilai α yang umum dipakai adalah 0,01 atau 0,05. Misalnya, dengan α = 0,05, artinya dari 100 kali pengujian, kemungkinan kesalahan hanya terjadi sebanyak 5 kali.
5. Melakukan Perhitungan Statistik
Statistik uji Friedman dihitung dengan menggunakan rumus yang akan dijelaskan pada bagian berikut. Statistik ini digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan-perlakuan yang diberikan.
Tabel Layout Data
Berikut adalah tata letak (layout) data yang sering digunakan dalam uji Friedman. Data dikelompokkan berdasarkan perbedaan perlakuan dan subjek (blok):
Perlakuan | 1 | 2 | 3 | … | t |
---|---|---|---|---|---|
Blok 1 | X11 | X12 | X13 | … | X1t |
Blok 2 | X21 | X22 | X23 | … | X2t |
… | … | … | … | … | … |
Blok r | Xr1 | Xr2 | Xr3 | … | Xrt |
Tabel ini menunjukkan bagaimana data diorganisasikan sebelum dilakukan analisis dengan uji Friedman.
Statistik Uji Friedman
Statistik uji Friedman digunakan untuk mengevaluasi apakah terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan-perlakuan. Statistik ini dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah peringkat teramati (Hj) dan jumlah peringkat harapan.
Misalkan:
- Hj = Jumlah peringkat pada perlakuan ke-j,
- r = Jumlah blok,
- t = Jumlah perlakuan.
Berdasarkan layout data uji Friedman pada Tabel, memperlihatkan bahwa dengan uji Friedman, terdapat satuan percobaan yang dikelompokkan menurut perbedaan perlakuan, dan juga dikelompokkan menurut perbedaan subjek menjadi sejumlah blok.
Kesimpulan yang diperoleh dari uji Friedman yaitu apakah sejumlah k kelompok perlakuan berasal dari populasi yang sama. Misalkan bahwa Ri menotasikan jumlah peringkat (rank) pada perlakuan ke-i , dapat dituliskan nilai harapan Ri :
R_{i}=\frac{r(t+1)}{2}
Dimana:
r = banyaknya blok
t = banyaknya perlakukan
Peringkat pada uji Friedman pada setiap blok dijumlahkan dan dirumuskan sebagai berikut:
S = \sum_{i=1}^{t}\left [ R_{i}- \frac{r(t+1)}{2}\right ]^{2}
Dimana:
Ri = jumlah peringkat teramati pada perlakukan ke-i
i = 1, 2, 3, …, t
Dengan demikian, statistik uji friedman merupakan perbandingan antara jumlah peringkat teramati dengan jumlah peringat harapan dan dinotasikan sebagai berikut:
T = \frac{12}{rt (t+1)} \sum_{i=1}^{t}\left [ R_{i}- \frac{r(t+1)}{2}\right ]^{2}
Alternatif rumus dari statistik uji T yakni sebagai berikut :
T = \frac{12}{rt (t+1)} \sum_{i=1}^{t} R_{i}^{2} - 3r (r+1)
Interpretasi
Hasil uji Friedman memberikan kesimpulan apakah sejumlah kelompok perlakuan berasal dari populasi yang sama. Jika H0 ditolak, berarti terdapat setidaknya satu pasang perlakuan yang memiliki pengaruh berbeda. Sebaliknya, jika H0 diterima, semua perlakuan dianggap memiliki pengaruh yang sama.
Uji Friedman sangat berguna dalam berbagai penelitian, terutama ketika data ordinal digunakan dan perlakuan diberikan pada beberapa subjek atau blok yang sama. Dengan memahami langkah-langkah dan asumsi dalam uji ini, peneliti dapat dengan mudah mengevaluasi hipotesis dan mendapatkan hasil yang valid serta akurat.
Studi Kasus: Produktivitas Penangkapan Bagan Apung
Setiap jenis alat tangkap memiliki kemampuan tangkap yang berbeda yang diketahui dari produktivitas penangkapan dari suatu alat tangkap. Salah satu alat tangkap yang potensial yakni bagan rambo di perairan Barru, Sulawesi Selatan. Bagan rambo yang ada di Kabupaten Barru sama dengan bagan rambo pada daerah lain, yaitu alat tangkap ikan yang dioperasikan dengan dua kapal. Kapal utama berfungsi sebagai penyangga bagan yang tidak memiliki mesin penggerak. Kapal pengantar berfungsi untuk menarik kapal bagan dari pangkalan pendaratan ke area tangkapan dan dari area tangkapan ke pangkalan pendaratan, mengantar nelayan bagan rambo dari daerah pangkalan pendaratan ke daerah tangkapan dan sebaliknya, mengambil hasil tangkapan dari bagan rambo serta mengantar bahan operasional penangkapan.
Bagan rambo merupakan salah satu alat tangkap kategori jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan mengunakan cahaya lampu sebagai atraktor untuk menarik atau memikat ikan. Target tangkapan bagan rambo yakni jenis ikan pelagis kecil, seperti ikan teri (Stolephorus sp), tembang (Sardinella sp), layang (Decapterus sp), kembung (Rastrelliger sp).
Ukuran bagan rambo lebih besar dibandingkan dengan jenis bagan lainnya, seperti bagan apung, bagan tancap, dll. Selain itu, bagan rambo menggunakan lampu dengan kekuatan/daya dan jumlah lampu yang banyak sehingga kemampuan tangkap bagan rambo tinggi atau menghasilkan banyak hasil tangkapannya. Ukuran alat tangkap dan teknologi alat bantu penangkapan yang digunakan adalah besaran upaya penangkapan.
Contoh Kasus
Seorang peneliti ingin mengetahui adanya perbedaan produktivitas penangkapan bagan rambo berdasarkan waktu hauling. Terdapat 3 waktu hauling berdasarkan waktu yang paling awal, kedua, dan terakhir.
Hipotesis:
- H0 = Peringkat rata-rata produktivitas penangkapan yang dibandingkan tidak berbeda
- H1 = Peringkat rata-rata produktivitas penangkapan yang dibandingkan berbeda
Pengambilan keputusan:
- Asymp.Sig. < taraf nyata (α = 0.05) berarti tolak H0
- Asymp.Sig. > taraf nyata (α = 0.05) berarti terima H0
Tutorial analisis data dengan SPSS
- Siapkan data yang akan dianalisis, kali ini datanya terdiri dari 3 kolom berdasarkan waktu hauling

- Buka software SPSS, kemudian pilih pada menu tab Variable View yang terletak di bawah window
Selajutnya bisa diisi judul, disesuaikan dengan contoh yang ada di gambar

- Copy data dari excel dan kemudian paste pada SPSS di bagian menu Data View

- Kita uji non parametrik – uji Friedman dengan klik Analyze – Nonparametric Test – Legacy Dialogs – K Related Samples

- Pilih ketiga variable yang kemudian diinput di bagian Test Variables dengan bantuan tanda panah
Pastikan Test Type Friedman tercentang, kemudian klik OK

- Berikut output hasil uji Friedman

Interpretasi
Dari hasil uji Friedman tersebut didapatkan nilai Asymp. Sig = 0.421, dimana Asymp.Sig. > taraf nyata (α = 0.05) berarti terima H0 (peringkat rata-rata produktivitas penangkapan yang dibandingkan tidak berbeda)
Dengan dimikian dapat disimpulkan bahwa hasil uji statistik dengan menggunakan statistik non parametrik Friedman test menunjukkan tidak adanya perbedaan produktivitas penangkapan berdasarkan waktu hauling.
Peluang penangkapan ikan pelagis kecil dengan menggunakan bagan rambo berdasarkan data 3 waktu hauling pada contoh studi kasus tersebut ternyata memberikan hasil bahwa produktivitas penangkapannya sama saja. Pada studi kasus ini, tentu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan data lapang pada produktivitas penangkapan bagan apung tersebut.
Simpulan
Uji Friedman merupakan uji statistik non parametrik di mana asumsi normalitas data tidak terpenuhi atau data tidak terdistribusi normal. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari data berulang (data pre-post atau sebelum-sesudah).
Pada contoh studi kasus produktivitas penangkapan bagan rambo berdasarkan waktu hauling nya dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan produktivitas penangkapan berdasarkan waktu hauling karena terima H0 pada taraf nyata α = 0.05.
Referensi
Alpiani. 2019. Pola Hubungan dan Sistem Bagi Hasil Punggawa-Sawi Pada Alat Tangkap Bagan Rambo di Kabupaten Barru. Gorontalo Fisheries Journal. Vol 2(1).
Mawati, R., Nugroho, S., Rizal, J. Uji Friedman dan Uji Anderson pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap Dasar Nonparametrik
Nelwan, A. F. P., Farhum, S.A., Safruddin, Saputra, D. 2016. Produktivitas Penangkapan Bagan Rambo di Perairan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jurnal IPTEKS PSP. Vol. 3(5).
Sekian penjelasan artikel kali ini. Apabila masih ada yang dibingungkan bisa langsung saja ramaikan kolom komentar atau hubungi admin melalui tombol bantuan di kanan bawah. Stay tuned di website https://exsight.id/blog/ agar tidak ketinggalan artikel-artikel menarik lainnya. See you and bye bye!
Uji Friedman pada Produktivitas Penangkapan Bagan Rambo Read More »